Minggu, 23 November 2014

REMIS PANGGANG PIRING

Remis Panggang Piring
Sea food itulah tema makanan week end kali ini. Tapi sea food ala dapur Almira berbeda dari sea food yang dijual di resto. Bukan cumi, kepiting, udang, atau kakap merah, tapi remis panggang piring itulah menu andalan favorit suamiku. Menu ini bikin suamiku nambah dan nambah terus makannya. Menu resep warisan almarhumah ibu mertua memang begitu wooowww menggoda selera.





Bahan:
3/4 gelas air mineral remis yang sudah ditiriskan
2 butir telur ayam kocok
3 buah daun bawang iris
1 siung bawang putih iris tipis
25 gram soun atau bihun rendam dalam air mendidih dan tiriskan
1/2 sdt saus tiram (optional) aslinya punya mertua aku tidak pakai ini 
3 sdm minyak goreng

Bumbu halus: 
2 siung bawang putih, 1 siung bawang merah dihaluskan

Cara membuat:
  1. Campurkan semua bahan kecuali irisan bawang putih, tambahkan bumbu halus, garam, sejumput merica bubuk, dan saus tiram.
  2. Taruh pada piring logam yang telah diberi minyak goreng. Piring bisa diganti dengan wajan anti lengket karena piring ini juga sisa orang tua dulu.
  3. Panggang dengan api kecil diatas kompor yang telah diberi alas/tatakan alumunium agar tidak gosong. Metode memanggang seperti ini adalah cara tradisional.
  4. Panggang sampai bagian atasnya kering dan airnya habis.
  5. Remis panggang piring tradional Madura siap disajikan.

Hari ini dapurku berisi masakan tradisional dan ala kampung, tapi resep ini adalah andalan yang bikin suamiku susah banget beranjak dari meja makan. Remis panggang piring, pindang sengik, sambal tepis, dan bayam beras tradisional Madura, begitu sederhana, tapi yummmiiiii, dan yang ini bakal susah dicari di depot atau resto, sekalipun di Madura.

Kamis, 13 November 2014

Jajanan Tradisional Madura | Fathol Jannah

Setiap daerah di Indonesia kaya akan berbagai kuliner khas dan unik, salah satunya adalah Madura. Banyak sekali jajanan khas Madura mulai dari menu makanan, aneka lauk, camilan khas, sampai berbagai kue tradisional. Salah satu kue tradisional yang Madura yang sampai sat ini masih popular terutama dikalangan pedesaan adalah fathol jannah. Dengan bentuk mirip usus ayam atau ada beberapa orang yang memodifikasinya menjadi bentuk angka 8, rasa kue ini akan terasa begitu nyes ketika digigit apalagi ketika masih hangat, rasa manis gulanya benar-benar membuat lidah kita bergoyang. Kue yang memiliki nama mirip bahasa arab ini sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan arab atau bahan-bahan yangberbau kuliner arab, tapi entah kenapa nama ini begitu popular dikalangan pedesaan. tidak perlu mengeluarkan baiaya yang mahal, hanya dengan bahan sederhana, murah dan peralatan yang simple kita dapat menjadikan kue ini sebagai santapan untuk bersantai bersama keluarga di sore hari atau pada saat menikmati week end di rumah bersama keluarga tercinta.

Bahan:
250 gram tepung terigu
1 sdt ragi instant direndam dalam segelas air putih
100 gram tape singkong yang telah dibersihkan seratnya
250 gram gula pasir dicairkan dengan 200 ml air
1 sdt wijen hitam (optional)
250 ml minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
1.       Larutkan gula pasir dengan 200 ml air dan panaskan sampai gula encer, kemudian sisihkan.
2.       Campurkan tepung terigu, tape, ragi instant, dan wijen hitam aduk hingga tercampur. Tambahkan air putih sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga semua bahan tercampur dan adonan mirip dengan pasta.
3.       Setelah adonan tercampur dan meleleh seperti pasta tutup dengan serbet dan diamkan selama kurang lebih 20 menit.
4.       Siapkan wajan dan cetakan berupa corong minyak yang telah dipotong bagian bawahnya.
5.       Panaskan minyak, tuang adonan melalui mulut corong diatas minyak panas, biarkan adonan jatuh dan bentuk melingkar/angka delapan/sesuai selera dengan cara menggerakkan corong.
6.       Goreng hingga kecoklatan, tiriskan dan celupkan ke dalam gula pasir cair selagi kue masih dalam kondisi panas (jika tidak dalam kondisi panas air gula tidak meresap). Lakukan sampai adonan habis.
7.       Biarkan kue terendam dalam air gula beberapa menit angkat dan siap disajikan.

Catatan:
·         Jangan sampai gula terlalu encer atau terlau kental karena tidak dapat meresap ke dalam kue. 

·         Gunakan sedikit saja minyak goreng waktu menggoreng agar posisi kue di dalam wajan lebih stabil. Jika minyak berkurang tambahkan sedikit lagi minyak goreng.